Himpunan Alumni KNPI Banten Resmi Dibentuk
Himpunan alumni KNPI Banten 2025-2030 resmi dibentuk (Foto: Istimewa) Serang – Himpunan Alumni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten untuk masa bakti 2025–2025 resmi dibentuk melalui musyawarah yang dihadiri oleh mantan Ketua dan Pengurus DPD KNPI Provinsi Banten, serta mantan Pengurus DPD KNPI Kabupaten/Kota se-Banten periode 2001–2016.
Acara ini juga diikuti oleh perwakilan mantan pengurus organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang pernah bergabung dalam KNPI, serta sejumlah peninjau yang diundang khusus oleh panitia.
Musyawarah dipimpin oleh panitia pengarah dan diikuti oleh seluruh peserta dengan semangat musyawarah mufakat. Untuk pertama kalinya, disepakati pembentukan Pengurus Himpunan Alumni Pengurus KNPI Provinsi Banten dalam bentuk Presidium.
Presidium ini terdiri dari lima tokoh yang merupakan mantan Ketua DPD KNPI Provinsi Banten periode 2001–2016, yakni Iin Mansyur, Aden Abdul Khalik, Eten Hilman, Agus Supriyatna, dan Dede.
Hal-hal teknis yang belum diatur dan sering menjadi agenda organisasi kepemudaan, disepakati akan diatur secara tersendiri berdasarkan hasil musyawarah dalam forum selanjutnya.
Penyelenggaraan musyawarah ini mengacu pada praktik yang sering diselenggarakan oleh organisasi kepemudaan di Provinsi Banten maupun provinsi lainnya, termasuk daerah khusus Jakarta.
Para pimpinan sidang yang terdiri dari Yhannu Setyawan, Akhmad Jajuli, dan Yayah Rukhayah. Yhannu menyampaikan harapan besar atas terbentuknya Himpunan Alumni KNPI Provinsi Banten ini.
“Kami berharap, Himpunan Alumni KNPI di Provinsi Banten yang baru terbentuk ini mampu terus merawat dan menjaga silaturahmi serta senantiasa saling menebar kebermanfaatan dan menjadi teladan bagi para juniornya yang saat ini masih mendapatkan amanah sebagai pengurus OKP maupun KNPI,” ujar Yhannu Setyawan.
Menurut Yhannu, kgiatan ini menjadi momen penting untuk mempererat kembali ikatan alumni KNPI di Banten, sekaligus sebagai langkah awal untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui pendekatan kekeluargaan, kebangsaan, dan kepemudaan.
Tidak ada komentar