Kamis, 04 Sep 2025

Mahasiswa UNMA Banten Ubah Sampah Plastik Jadi Ecobrick di Desa Sinarjaya

Arah
20 Agu 2025 15:12
2 menit membaca

Pandeglang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten Kelompok 17 menghadirkan inovasi sederhana namun bermakna di Desa Sinarjaya, Kecamatan Cipeucang.

Mereka mengolah sampah plastik menjadi ecobrick, membuktikan bahwa limbah pun bisa menjadi sumber kebaikan jika dikelola dengan hati dan kerja nyata.

Program yang berlangsung pada 13–20 Agustus 2025 ini melibatkan mahasiswa bersama warga setempat melalui serangkaian kegiatan edukatif, mulai dari sosialisasi, praktik pembuatan ecobrick, hingga pemasangan plang nama desa yang terbuat dari ecobrick.

Inisiatif ini menjadi ruang belajar bersama mengenai pentingnya pengelolaan limbah plastik yang berkelanjutan.Ecobrick sendiri dibuat dengan cara memadatkan potongan sampah plastik ke dalam botol bekas.

Hasilnya menjadi bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan. Kini, plang nama desa berbahan ecobrick berdiri kokoh di Sinarjaya—menjadi simbol kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Koordinator KKN Kelompok 17, Hernanda Wijaya, menyampaikan bahwa program ini mendapat dukungan luas dari masyarakat.

“Aparat desa, pemuda, hingga ibu-ibu ikut terlibat. Ecobrick bukan hanya produk, tapi gerakan kebersamaan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Deriskamulady, sekretaris kelompok KKN. Ia menekankan bahwa keterlibatan banyak pihak menjadikan ecobrick lebih dari sekadar solusi sampah.

“Ini juga menumbuhkan kesadaran lingkungan dan mempererat hubungan sosial antar warga,” tuturnya.

Kepala Desa Sinarjaya, Jajat, mengapresiasi langkah para mahasiswa telah menunjukkan bahwa sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

“Lebih dari itu, mereka menanamkan kesadaran baru di tengah masyarakat,” katanya.

Dosen Pembimbing Lapangan, Eko Supriatno, turut memberi apresiasi tinggi terhadap kegiatan itu di tengah gaduhnya aksi protes warga terhadap TPA Bangkonol, muncul secercah keteladanan.

“Mahasiswa KKN UNMA Banten Kelompok 17 di Sinarjaya menata sampah plastik menjadi ecobrick, mengajarkan bahwa sampah bukan sekadar beban, melainkan peluang untuk menciptakan perubahan,” ungkapnya.

Kegiatan KKN ini pada akhirnya bukan hanya soal pengolahan sampah plastik, tetapi juga menjadi bukti bahwa pengabdian mahasiswa bisa menjadi katalis perubahan sosial dan lingkungan.

Dari botol-botol bekas, lahirlah simbol komitmen bersama untuk menjaga desa tetap bersih, kreatif, dan peduli terhadap bumi. (Red).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *